Penumbuhan Budi Pekerti di Sekolah

Sekolah merupakan rumah kedua bagi siswa maupun siswi dalam melaksanakan serangkaian kegiatan belajar, dimana sekolah dapat menjadi bagian penting dan tempat yang nyaman dan inspiratif bagi siswa/siswi dan guru untuk melakukan proses kegiatan belajar mengajar sehingga dapat mewujudkan cerminan dari nilai-nilai Pancasila dan menjadi bagian penting dari proses belajar dan budaya di setiap sekolah.

Dengan adanya pembiasaan sikap dan perilaku positif di sekolah, maka perlu diwujudkan melalui berbagai macam bentuk kegiatan dalam menumbuhkan budi pekerti dan menumbuhkan kebiasaan berjenjang yang dimulai sejak dini dari keluarga. Sehingga penumbuhan budi pekerti di sekolah akan selaras dan menjadi gerakan bersama antara siswa/siswi, guru, dan orangtua.

Penumbuhan Budi Pekerti di Sekolah

Penumbuhan Budi Pekerti di Sekolah dapat dilaksanakan melalui kegiatan pembiasaan-pembiasaan, seperti:
  1. Menumbuhkembangkan Nilai-nilai Moral dan Spiritual.
  2. Menumbuhkembangkan Nilai-nilai Kebangsaan dan Kebhinekaan.
  3. Mengambangkan Interaksi Positif Antara Peserta Didik dengan Guru dan Orangtua.
  4. Mengembangkan Interaksi Positif Antar Peserta Didik.
  5. Merawat Diri dan Lingkungan Sekolah.
  6. Mengembangkan Potensi Diri Peserta Didik Secara Utuh.
  7. Pelibatan Orangtua dan Masyarakat di Sekolah.

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015

Seluruh pelaksanaan kegiatan Penumbuhan Budi Pekerti (PBP) ini bersifat konstekstual, yaitu disesuaikan dengan nilai-nilai muatan lokal masing-masing daerah setempat sebagai upaya untuk memperkuat nilai-nilai kemanusiaan. Bentuk kegiatan Penumbuhan Budi Pekerti (PBP) yang melibatkan peserta didik dipimpin oleh seorang peserta didik secara bergantian sebagai bagian dari penumbuhan karakter kepemimpinan. Sebagaimana dituangkan dalam Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015, sebagaimana berikut:


Metode Pelaksanaan Penumbuhan Budi Pekerti di Sekolah

Metode pelaksanaan kegiatan Penumbuhan Budi Pekerti (PBP) di Sekolah dilaksanakan untuk semua jenjang pendidikan dan disesuaikan dengan usia perkembangan peserta didik dari mulai sekolah dasar, SMP, SMA/SMK, dan sekolah pada jalur pendidikan khusus dimulai sejak peserta didik baru sampai dengan kelulusan.

Metode Pelaksanaan Penumbuhan Budi Pekerti di Sekolah Dasar

Peserta didik tingkat sekolah dasar merupakan masa transisi atau peralihan dari masa bermain di pendidikan anak usia dini (taman kanak-kanak akhir) memasuki situasi sekolah formal. Metode pelaksanaan yang dapat dilakukan oleh peserta didik dengan mengamati dan meniru perilaku positif guru dan kepala sekolah sebagai contoh langsung di dalam membiasakan keteraturan dan pengulangan.

Guru berperan aktif sebagai pendamping untuk mendorong peserta didik belajar mandiri sekaligus memimpin teman dalam aktivitas kelompok, yaitu: bermain, bernyanyi, menari, mendongeng, melakukan simulasi, bermain peran di dalam kelompok.

Post a Comment

0 Comments